"Thank you, Instagram"


Siapa perempuan berjilbab pashmina warna coklat dalam foto tersebut?. Yaps, panggil saja dia  kak “Shafiqoh Shahriah”, nama cantik yang dimiliki oleh perempuan manis itu. Pada bulan Maret tahun 2016 lalu, kak Shafiqoh bersama dengan kawan kawan nya dari Malaysia menghadiri salah satu acara Haul Akbar yang ada di Surabaya, tak cukup sampai disitu, mereka semua menyempatkan diri untuk berkunjung ke salah satu pesantren, yaitu Pesantren Assalafi Al Fithrah yang didirikan oleh KH. Achmad Asrori El Ishaqy RA, dan bertempat di Jl. Kedinding Lor No.99, Kec. Kenjeran, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Ketika berkunjung di pesantren, mereka melihat aktivitas para santri yang sedang menimba ilmu di Pesantren dan sedang berjauhan dari orang tua. Mereka sangat ramah dan hangat ketika menyapa beberapa santri yang berlalu lalang di area pesantren, tepatnya area santri putri. Suatu ketika, tak sengaja salah seorang santri putri yang sedang mengerjakan tugas dari salah satu organisasi yang dia emban melihat kak Shafiqoh bersama kawan kawannya berada di Kantor. Santri tersebut memang terkenal sangat ramah dan hangat ketika bertemu dengan orang baru atau dengan orang luar yang sedang berkunjung ke pesantren. Oleh karena itu, santri tersebut dengan sigap menyapa dengan ceria atas kehadiran kak Shafiqoh, seraya ingin mengenal satu sama lain. Hitungan menit berlalu dan mereka hanyut dalam perbincangan mulai dari memperkenalkan nama, alamat, tujuan ke Surabaya, belajar cakap melayu, hingga bercerita sekilas tentang kehidupan di Malaysia. Santri tersebut sangat piawai membawa suasana dan bersyukur telah dipertemukan oleh Tuhan dengan perempuan Malaysia yang sangat ramah dan hangat.

Beberapa hari berlalu kak Shafiqoh telah menghabiskan waktunya di Surabaya, salah satunya mengikuti acara Haul Akbar yang menjadi tujuan utamanya ke Indonesia. Waktu berlalu begitu singkat, hingga sudah pada waktunya kak Shafiqoh harus kembali ke Malaysia untuk melanjtkan aktivitas disana. Sebelum mereka kembali, di suatu pagi usai kegiatan mengaji bersama di Masjid yang ada di Pesantren itu mereka menemui santri yang sudah mereka kenal dekat beberapa hari yang lalu. Mereka berpamitan dan mengutarakan selamat tinggal pada santri tersebut. Rasa haru senantiasa tak bisa ditahan hingga setetes air bening jatuh dari kedua mata santri tersebut. Karena sudah merasa dekat dan saling mengenal satu sama lain, lalu tiba tiba di pisahkan oleh waktu dan jarak yang begitu jauh. Pagi ini menjadi perpisahan yang indah bagi mereka, hingga berada dipenghujung acara mereka menutup perjumpaan itu dengan ber-Selfi ria, dan kebetulan santri itu sedang bersama dengan teman temannya. “Terima kasih kakak sudah berkunjung disini dan bersedia mengenal kami, jangan pernah lupakan kami yaa kak, tetap menjaga ukhuwah dan saling berpeluk dalam doa”, kalimat tersebut dituturkan oleh santri itu dan sekaligus menjadi  pengantar kepergian kak Shafiqoh beserta kawan kawannya.

Beberapa tahun telah berlalu dan mereka sibuk dengan kegiatannya masing masing, sehingga membuat mereka jarang berkomunikasi, apalagi santri dalam pesantren tersebut tidak diperkenankan menggunakan ponsel di area pesantren. Seiring berjalannya waktu. santri tersebut telah berada dijenjang perkuliahan dan sudah tidak ada larangan lagi untuk menggunakan ponsel, karena memang sudah tidak tinggal di Pesantren. Media sosial telah mempertemukan keduanya dan membuat mereka kembali menyambung tali persaudaran sesama muslim yang sempat renggang itu. Instagram lebih tepatnya. Suatu ketika santri tersebut tak sengaja melihat insta story perempaun yang sepertinya tak asing baginya, dan ternyata perempuan tersebut memang benar kak Shafiqoh Shahriah setelah ia menelusuri ke akunnya. Tanpa basa basi ia memberanikan diri untuk menyapa kak Shafiqoh  via DM, dan tak lama kemudian ada balasan pesan yang masuk dan tertulis kalimat: Hello sayang, I will forever remember you! Kamu belajar di college mana sekarang? Im proud of you”, hingga lanjutlah dengan balasan beruntut.

Pesan yang bisa kita kemas dari kisah singkat di atas adalah manfaatkan media social yang ada saat ini dengan sebaik mungkin. Salah satu contoh di atas adalah dengan menggunakannya sebagai alat untuk bersilaturahmi kepada sesama, sesungguhnya ada banyak manfaat dari bersilaturahmi dalam kaca mata Islam sendiri, diantaranya: Allah akan panjangkan umurnya dan melapangkan rezekinya. Dalam Alquran Surah An Nisa ayat pertama juga sudah Allah tegaskan: “Bertakwalah kepada Allah yang kamu selalu meminta dan menyebut nama-Nya, serta peliharalah hubungan silaturahim kaum kerabat”.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Ada pelajaran berharga di Puncak Ayana"

"Sebab-sebab munculnya seorang pemimpin"

"Ojo gumunan, ojo getunan, ojo kagetan, ojo ngaleman"