"Ada pelajaran berharga di Puncak Ayana"


Pasangan kakek nenek sedang berbincang dengan gadis berjilbab pink motif bunga sakura yang kebetulan sedang ada jadwal gathering di Puncak Ayana tepatnya Jl. Udayana, Trawas, Indonesia. Mereka baru saja mengenal satu sama lain. Singkat cerita kakek tersebut hanya sekedar berlibur dan menghibur dirinya bersama sang istri di usia lanjut nya saat ini. Sedangkan gadis tersebut sedang mengikuti gathering yang menjadi salah satu agenda wajib dari organisasinya. Di suatu pagi gadis tersebut tengah berolahraga sambil menikmati udara sejuk puncak ayana dengan tambahan pemandangan gunung penanggungan yang sangat memukau serta lokasi yang berdekatan sawah dengan hamparan yang hijau melahirkan energi positif tersendiri bagi gadis tersebut. Setiap pagi gadis tersebut melihat sepasang suami istri yang sudah tua sedang minum teh di dua kursi dekat dengan kolam renang samping kamarnya. Gadis tersebut sesekali senyum senyum seorang diri dan merasa sangat bahagia ketika melihat pasangan yang bahagia hingga menua seperti itu. Tepat di suatu sore setelah gadis tersebut  selesai mengikuti outbond yang menjadi salah satu susunan acara organisasinya, gadis tersebut mendapati sepasang suami istri yang sudah tua tadi di samping kamarnya sedang bergurau seperti menceritakan sesuatu yang sangat membahagiakan hingga melahirkan raut sumringah dari wajah yang sudah keriput. Gadis tersebut merupakan tipikal perempuan yang ramah dengan sekitar sehingga pada saat itu dia memberanikan diri untuk menyapa pasangan suami istri yang sudah tua tadi, dengan menuturkan kalimat renyahnya “selama sore kakek, nenek, selamat menikmati keindahan ayana”, sambil tersenyum .  Kakek nenek tersebut merespon  lima kali lipat jauh lebih ramah pada gadis tersebut dan bahkan menawarkan gadis tersebut untuk minum teh bersama. Dengan sigap gadis tersebut menghampiri tempat duduk kakek nenek itu dan mulai membuka perbincangan dengan memperkenalkan diri, menjelaskan kegiatannya selama disini, sehingga mereka larut dalam perbincangan yang sangat hangat sembari menikmati senyum senja yang perlahan larut menjemput datangnya malam yang kelam.

Salah satu topik pembicaraan mereka adalah menceritakan masa muda kakek nenek tersebut dahulu kala. “kakek sama nenek so sweet banget sih tiap pagi aku selalu liat kalian berdua minum secangkir  teh di teras depan kamar”, sekilas umpan dari gadis tersebut. Kemudian sang kakek menjawab “kakek sama nenek ini sudah bau tanah nduk, kedamaian yang saat ini harus kita ciptakan bersama. Sudah capek ribut hehe.  Bertengkar, bersedih, galau, sudah kakek sama nenek habiskan di masa muda seperti mu saat ini, jadi sudah banyak makan garam”, hehe. Sesekali sembari tersenyum dengan sangat tulus terpancar dari kedua wajah keriput mereka yang membuat gadis tersebut salut kepada pasangan ini. Mereka sangat asik dan hanyut dalam perbincangan hingga malam datang dan gadis tersebut pamit untuk bersiap melakukan kegiatan selanjutnya. Sebelum gadis tersebut kembali beraktivitas, kakek tersebut menyampaikan sebait pesan, “Nduk, kamu masih muda, manfaatkan waktu dan kesempatan sebaik mungkin, lihat bunga anggrek ungu yang menempel di dinding itu, dia mampu menciptakan senyuman pada setiap mata yang memandangnya, artinya jadilah orang yang bermanfaat untuk sekitar dan tetaplah menjadi gadis yang ramah pada sekitar seperti ketika pertama kali kamu menyapa kakek sama nenek, karena sikap yang seperti ini akan membawa energi  positif bagi sekitar, lain waktu kita berbincang ria lagi yaa nduk, selamat beraktivitas” sesekali sambil membenahkan kaca mata yang sedang kakek pakai. Gadis tersebut menjawab dengan gembira “baik kek, salam kenal dari saya, semoga pertemuan ini membawa keberkahan dan kemanfaatan untuk kita semua ya kek, nek, terima kasih untuk sejuta ceritanya tadi yang sekaligus menjadi pengalaman dan pelajaran berharga bagi saya, bye kek”, sambil melambaikan tangan.

Pesan yang bisa kita kemas dari kisah singkat di atas adalah cinta sejati mampu mengikat dua hati hingga akhir hayat, komitmen yang teguh mampu merekatkan hubungan manis hingga hari tua bahkan setelah kematian. Allah swt telah menciptakan perempuan dan laki laki untuk saling mengenal lalu berwujud pada kehidupan bahtera rumah tangga yang tentram, sakinah, mawaddah, warohmah. Allah SWT juga sudah menegaskan dalam Alquran Surah Ar Ruum ayat 21 yang memiliki arti sebagai berikut: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah yang menciptakan istri-istrimu untukmu dari jenismu sendiri. Sesungguhnya kamu cendrung dan merasa tentram kepadanya. Dan dijadikannya  di antara kalian rasa kasih dan sayang. Karena sesungguhnya apa yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi para kaum yang berfikir”. Pesan selanjutnya yakni tersenyumlah kepada sekitar, jika kehadiran kalian hanya menghadirkan rasa cemas, gelisah, dll, alangkah baiknya kalian hadirkan senyuman dan kabar gembira  yang nantinya akan membawa energi positif tersendiri pada sekitar.

Banyak para ahli kesehatan menemukan manfaat yang mengagungkan dari senyuman. Di antaranya, yang pertama, senyum itu akan menghilangkan beban pikiran dan stres. Kedua, senyum itu akan meredam amarah (emosi). Rasa marah yang meledak-ledak, akan mudah hilang jika dilandasi dengan senyuman. Ketiga, senyuman yang memperlihatkan gigi geraham dan gigi taring, akan mengencangkan kulit wajah sehingga membuat wajah akan senantiasa ceria dan awet muda. Keempat, senyum ramah akan meningkatkan sistem imun (kekebalan tubuh), mengurangi rasa sakit, dan menurunkan tekanan darah tinggi. Kelima, senyuman akan menularkan energi positif kepada lingkungannya. Sebuah penelitian menunjukkan, orang yang bergaul dengan mereka yang murah senyum maka sikapnya juga akan ramah. Semoga kita semua mampu menjalankan salah satu ajaran Islam ini, yakni tersenyum. Allahu a'lam. (dikutip dari Replubika.co.id, Khazanah, Tersenyumlah)[1]



[1] https://republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/18/02/13/p42zyq313-tersenyumlah


Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Sebab-sebab munculnya seorang pemimpin"

"Ojo gumunan, ojo getunan, ojo kagetan, ojo ngaleman"