"Moment berharga sebelum raga terpisah"
Sangat mustahil jika kalian
tidak mengenal background dari foto di atas. Bedugul namanya. Yaa Bedugul merupakan
salah satu kawasan wisata yang memiliki ciri khas tentang keberadaan danau dan gunung di pulau Bali,
Indonesia. Lebih tepatnya terletak di
bagian tengah pulau di dekat Danau Bratan antara Denpasar dan Singaraja. Kedua laki
laki yang mengenakan peci putih merupakan orang orang mulia yang sangat
berperan dalam membentuk karakter seorang gadis yang berada di tengah mereka,
terlebih dalam dunia pendidikan pada jenjang madrasah aliyah yang merupakan
salah satu lembaga sekolah di salah satu
pesantren yang ada di Surabaya. Gadis tersebut sudah terbiasa memanggilnya
dengan panggilan khas ala pesantren yakni, Ustad. Laki laki yang mengenakan
baju koko merupakan kepala madrasah aliyah pada masanya dan lebih akrab
dipanggil dengan sebutan “Ustad Yasin”, sedangkan laki laki satunya yang
mengenakan baju koko berlapis almamater coklat itu merupakan salah satu
pengajar sekaligus pendidik madrasah aliyah, lebih tepatnya di bidang ilmu alat
atau akrab disebut dalam dunia pesantren adalah nahwu shorof. Beliau adalah “Ustad
Munir”.
Sebelum menjelang perpisahan
ketika gadis tersebut berada di jenjang aliyah kelas akhir, study tour telah
menjadi sebuah kegiatan sakral pada masa itu. Keseluruhan santriwan dan
santriwati sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut yang bertempat di
pulau Bali. Rangkaian kegiatan telah mereka lalui hingga sampai di Bedugul. Gadis
itu tertunduk dan sesekali menitihkan air mata, sungguh indah Indonesia,
sungguh Tuhan maha pencipta semesta beserta isinya, tuturnya lirih dalam hati
ketika memandangi gemericik air di tepi danau bedugul dengan varian kabut yang
berkelut. Tanpa sadar, disampingnya ternyata ada ustad yang sedang berbincang
santai sembari menikmati suasana dingin nan sejuknya bedugul. Dengan sigap,
gadis tersebut memanfaatkan momen indah ini sebelum perpisahan tiba bersama
sang ustad dengan mengabadikan kebersaman tersebut dalam sebuah potret an
kamera. Selepas berfoto ria, para ustad memberikan banyak sekali pesan berharga
pada gadis tersebut bersama kawan kawan di sekitarnya. Salah satu pesan yang
tersampaikan adalah “kelak, jika sudah tiba waktunya untuk kalian tidak
bersama, jangan pernah memutus ukhuwah Islamiyah”
Komentar
Posting Komentar