“Hidup itu seperti mengendarai sepeda motor”



Bahan bakar sepeda motor yang kita sebut bensin ibarat energi dalam tubuh kita yang harus senantiasa selalu di isi bahkan jika kosong maka akan menjadi sesuatu yang tidak berguna, lalu kenapa Tuhan menciptakan suatu kaum jika eksistensinya di dunia ini hanya sia sia ? terdengar sangat mustahil.  Ketika memiliki tujuan yang ingin ditempuh, maka titik temu perjalanan akan jelas dan terarah, namun jika tidak ada tujuan yang pasti maka kita akan mengendarainya tanpa kejelasan, mau dibawa kemana dan seperti apa kehidupan kita pun, bahkan tidak kita pahami sama sekali. Ketika ingin sampai pada tujuan, maka bergeraklah, kendarailah, dengan baik dan benar. Ketika ingin sampai dengan cepat, maka percepatlah gerak dan tetaplah  memperhatikan aturan aturan yang ada. Bahkan sebagian orang dengan pikir kreatif nya mereka akan mencari jalan pintas yang lebih efektif, sebagian lagi memilih mesin yang bagus dan berkualitas pada sepeda motor yang dikendarainya. Mari kita ingat seksama bahwa selama diperjalanan, yang kita temui tak selalu jalanan mulus nan halus tanpa batu kerikil, tak selalu sepi tanpa lalu lalang truk truk besar, bus, dan transportasi lainnya yang bersanding disekitar kita, mereka juga sama seperti kita yang memiliki tujuan masing masing. Perhatikan keseimbangan agar tak jatuh, sesekali perhatikan jarak dan jaga hubungan baik dengan mereka, senantiasa selalu berdoa dalam hati agar kita semua sampai pada tujuan dengan selamat.

Selama diperjalanan yang kita temui tak selalu langit cerah sebagai penggambaran hari yang indah, sesekali Tuhan akan turunkan mendung gulita disertai rintik rintik hujan, bahkan hujan deras sekaligus dengan kolaborasi angin kencang dan secara gerak refleks kita dituntut untuk siap serta sigap menghadapi kondisi tersebut. Kalau kita boncengan dengan seseorang mungkin ada sekelumit rasa lega karena ada yang menemani, akan tetapi jika kita sendiri? Mau tidak mau kita harus menguatkan diri sendiri agar bertahan dan optimis untuk sampai pada tujuan. Banyak sekali kejadian diluar nalar ketika kita berada dalam perjalanan mengendarai sepeda motor. Semua yang terjadi hadirnya bukan menjadi suatu penghalang, namun itulah salah satu cara Tuhan mendewasakan kita. Sepanjang apapun jarak perjalanan yang kita tempuh, pastikan untuk selalu memperhatikan bensin, kondisi ban sepeda, kondisi rem, kondisi kesehatan tubuh (jasmani rohani) kita, nah disitulah dalam kehidupan nyata kita sebut dengan senantiasa mempersiapkan, mengevaluasi, dan memperbaiki diri. Bisa juga kita kaitkan dalam dunia manajemen yakni : Planning, Organizing, Leading, Controlling. Bukan lagi tentang manajemen keuangan, pendidikan, waktu, administrasi, dsb, akan tetapi include dalam manajemen kehidupan.

Rasanya sangat panjang sekali jika berbincang perihal mengendarai sepeda motor ketika kita associate dengan kehidupan. Setelah sampai pada tujuan, tentunya kita tidak hanya berhenti sampai disitu saja. Dalam artian, kita akan memulai dengan tujuan tujuan selanjutnya dan perlu untuk istirahat sejenak terlebih dahulu. Setiap pengendara tentunya memiliki tujuan seperti menuju kantor untuk bekerja, menuju sekolah untuk belajar, menuju ke toko untuk membeli suatu kebutuhan, dan sependek apapun jaraknya, tetaplah ia menjadi sebuah tujuan. Begitu juga dengan kehidupan nyata, tentunya setiap manusia memiliki tujuan hidupnya masing masing, sekecil apapun itu, karena tujuan hidup menjadi hal yang sangat mendasar untuk menjalani sebuah kehidupan. Jika tidak memiliki tujuan, maka hidup kita akan lontang lantung tanpa kejelasan. Jika kita seperti Dora,pemeran utama dalam film "Dora The Explorer" tentu kita tidak bingung karena dora selalu memiliki peta sejati yang setiap detik ia panggil: “Mau kemana kita pergi?, tanyakan pada peta!”. Sayangnya, kita bukanlah pemeran kartun dalam dunia hiburan yang diciptakan para sutradara handal. Akan tetapi, kita adalah pemeran nyata dalam dunia milik Tuhan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Ada pelajaran berharga di Puncak Ayana"

"Sebab-sebab munculnya seorang pemimpin"

"Ojo gumunan, ojo getunan, ojo kagetan, ojo ngaleman"