Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

"Ojo ketungkul marang kalungguhan, kadonyan, lan kemareman"

Gambar
Ojo ketungkul marang kalungguhan, kadonyan, lan kemareman , artinya adalah janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, harta atau benda, dan kepuasan duniawi. Dunia ini terlihat seperti fatamorgana. Penulis akan mengaitkan filosofi jawa di atas dengan kalam Allah yang menjadi pedoman hidup bagi umat Islam. Dalam alquran surah Al Hadid ayat 20, Allah SWT berfirman; ““Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” Dalam tafsir jalalain dijelaskan bahwa: (Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan duni

"Ojo gumunan, ojo getunan, ojo kagetan, ojo ngaleman"

Gambar
Kalimat di atas merupakan salah satu filosofi jawa yang diajarkan oleh Sunan Kalijaga, sekaligus menjadi tamparan keras bagi saya pribadi ketika berkunjung di salah satu wisata yang ada di kota Gresik dan bagi para pembaca pada umumnya. “Ojo gumunan, ojo getunan, ojo kagetan, ojo ngaleman” yang dikemas dalam bahasa jawa tersebut memiliki arti “Jangan mudah kagum, jangan mudah menyesal atau terkejut, jangan manja”.   Setelah membaca beberapa buku sejarah dengan tambahan artikel tentang filosofi ini, penulis mengemas makna terdalam yang tersembunyi dalam kalimat tersebut dan akan mencoba untuk menjabarkannya satu per satu sebagai berikut: “Ojo gumunan” . Sebagai manusia kita mendapat pesan agar   tidak mudah kagum atau heran dengan sesuatu. Sesuatu yang tersebut yakni segala macam peristiwa yang terjadi di dunia ini. Manusia yang mudah kagum dengan sesuatu maka akan dengan mudah pula tertipu dengan penampilan luar atau fisik dari sesuatu tersebut. Satu hal yang perlu digaris bawahi ad

"Memayu hayuning bawana"

Gambar
Memayu hayuning bawana  adalah  filosofi  atau nilai luhur tentang kehidupan dari  kebudayaan   Jawa . [1]   Memayu hanuning bawana  jika diartikan dalam  bahasa Indonesia  menjadi memperindah keindahan dunia. Orang Jawa memandang konsep ini tidak hanya sebagai falsafah hidup namun juga sebagai pekerti yang harus dimiliki setiap orang. [1]  Filosofi  memayu hayuning bawana  juga kental terasa dalam ajaran  kejawen . [2]   [1] Konsep Memayu Hayuning Bawana      Memayu Hayuning Bawana  memiliki relevansi dengan wawasan  kosmologi Jawa  atau kosmologi kejawen.  Kejawen  memiliki wawasan  kosmos  yang tidak lain sebagai perwujudan konsep  memayu hayuning bawana . [1]   Memayu hayunig bawana  adalah ihwal  space culture  atau ruang budaya dan sekaligus  spiritual culture  atau spiritualitas budaya. [1]  Dipandang dari sisi  space culture , ungkapan ini memuat serentetan ruang atau  bawana .  Bawana  adalah  dunia  dengan isinya.  Bawana  adalah kawasan kosmologi  Jawa . [1]  Sebagai wil