"Tuhan mengetahui apa yang tidak kita ketahui"


Menjadi kaum muda yang produktif bukanlah suatu hal yang mudah. Namun, seorang gadis yang sedang berada di jenjang sekolah menengan atas mampu melakukan hal hal diluar batas teman teman sebayanya. Panggil saja Aulia, gadis kelahiran 2000 yang sedang nyantri di salah satu pesantren yang ada di Surabaya. Gadis penuh impian dengan sejuta rasa optimisnya yang telah mendarah daging. Gadis yang kerap kali ingin mencoba hal hal baru yang sebelumnya tak pernah ia lakukan. Pada tahun 2017, Pimpinan PW Fatayat NU Jawa Timur menyelenggarakan event “Pemilihan Putri dan Daiyah Auleea Duta Pesantren”. Event tersebut diikuti oleh para perempuan yang memiliki background pesantren semasa hidupnya ataupun yang sedang nyantri.  Kabar tersebut tentunya terdengar di telinga Aulia, apalagi judul event yang mirip dengan namanya, semakin membuat dia penasaran dan  menggebu ingin mengikuti event tersebut. Singkat kisah, Aulia memberanikan diri untuk mendaftar dan meminta permohonan izin kepada pihak pengurus Pesantren yang dibantu oleh salah satu guru mata peajaran hadis di Sekolahnya,. Karena guru tersebut merupakan salah satu orang yang berpengaruh dalam pesantren, maka pihak pesantren dengan sangat mudah memberikan izin kepada Aulia untuk mengikuti event tersebut. 

Segala macam usaha telah ia lakukan sebelum tahap seleksi, seperti  membuat bahan materi untuk  dai, menentukan kostum, menyiapkan mental, dan segala macam persiapan yang menurutnya harus dilakukan secara matang. Setiap malam usai kegiatan pesantren, Aulia selalu berlatih public speaking didepan teman teman nya yang memberi support. Hingga larut tiba, Aulia melanjutkan bercakap dengan Tuhan-Nya melalui dua rakaat sunah disepertiga malam untuk meminta ridho dan kemudahannya dalam mengikuti event tersebut. Sampailah pada hari dimana tahap seleksi akan dilakukan tepatnya di kantor PWNU Jawa Timur dekat dengan Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Sebelum memasuki ruangan seleksi, Aulia menghubungi ibunya untuk meminta doa restu agar diberi kemudahan dalam seleksinya. Tiba lah giliran Aulia untuk memasuki ruangan tersebut untuk mengikuti tahap seleksi. Dengan kehendak Tuhan yang Maha Esa, Aulia keluar dari ruangan tersebut setelah memberikan yang terbaik kepada para penyeleksi. Sembari menunggu pengumuman 20 peserta yang lolos, Aulia sangat ramah dan berkenalan dengan para peserta lainnya dari berbagai macam kota seperti Bojonegoro, Gresik, Probolinggo, Malang, dll. Suatu hal menarik dan sedikit membuat hatinya menciut adalah para peserta tersebut rata rata merupakan mahasiswa dan bahkan ada juga perempuan yang berkepala tiga, satu satunya siswi dalam ruangan tersebut hanyalah Aulia. Namun segera ia menepis rasa yang menciut itu dengan bacaan sholawat lirih yang selalu ia tuturkan. Hingga tiba lah pada tahap pengumuman seleksi peserta yang lolos 20 besar , tanpa disangka ternyata Aulia dengan usaha dan doa nya telah lolos dalam tahap seleksi, dan selanjutnya ia mengikuti kegiatan wajib bagi para peserta yang lolos yakni karantina selama 3 hari di Pesantren Bumi Sholawat yang terletak di Sidoarjo dan berkunjung ke PT Vitapharm, pabrik Viva Cosmetics serta mengikuti beauty class disana.

Rangkaian acara demi acara telah ia ikuti dengan penuh kesabaran, keuletan, kedisiplinan, yang menghadirkan banyak sekali pelajaran berharga baginya, seperti mengenal bu Hikmah Bafaqih selaku ketua fatayat NU Jatim, mengenal para peserta lainnya dari berbagai macam daerah, mengenal para santri di Bumi Sholawat, mendapatkan Ilmu tentang kecantikan, dan banyak sekali pelajaran berharga lainnya yang tak bisa ia sebutkan satu satu. Ketika karantina berlangsung, seluruh peserta diberikan bekal terkait beberapa materi, diantaranya tentang, keIslaman, Terorisme dan Radikalisme, Dakwah melalui social media, public speaking, hadis. Karantina tersebut merupakan bagian dari proses penjaringan para peserta. Penilaian event ini, salah satunya dilakukan pada tiap kegiatan dalam masa karantina. Kegiatan tersebut terlaksana dengan lancar dan untuk tahap selanjutnya adalah semifinal  yang akan diambil 10 peserta untuk megikuti tahap grand final. Singkat cerita dengan usaha dan doanya, Aulia lolos dalam tahap semifinal, selanjutnya yakni grand final atau akrab kita sebut dengan acara malam penganugerahan Putri dan Daiyah Auleea Duta Pesantren 2017 di Royal Plaza tepat pada tanggal 31 Desember 2017. Para finalis telah mempersiapkan dirinya masing masing dengan sangat matang dan penuh rasa percaya diri, tak terkecuali Aulia. Acara berlangsung dan para finalis telah menampilkan dirinya dengan sebaik mungkin. Selanjutnya waktu yang ditunggu adalah pengumuman finalis yang berhak meraih gelar putri dan daiyah auleea. Setelah berbagai macam usaha dan doa telah Aulia lakukan, ternyata Tuhan berkata lain, gelar tersebut diraih oleh mbk Nurul Musyafaah delegasi dari Bojonegoro yang jauh lebih tua dari Aulia,  sehingga Aulia hanya berhasil sebagai 10 finalis daiyah Auleea  Duta Pesantren saja. Rasa kecewa tentunya sedikit ada dalam dirinya, namun segera terobati ketika dia mengembalikan semuanya pada Tuhan-Nya yang berhak mengatur hidup dan kehidupannya di dunia yang fana ini. Aulia pun sangat bersyukur telah diperkenalkan dengan orang orang hebat melalui event ini.

Pesan yang bisa kita kemas dari kisah singkat di atas adalah yang terwakilkan dari quotes bapak presiden kita terdahulu, Bapak Soekarno yang mengatakan: Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, maka kau akan jatuh diantara bintang bintang”. Selanjutnya, Tuhan tidak memberikan jalan yang tercepat atau termudah kepada hamba-Nya, melainkan jalan yang terbaik. Manfaatkan kesempatan sebaik mungkin, karena segala sesuatu tentu memiliki pelajaran yang sangat berharga didalamnya. Jangan takut untuk mencoba dan memulai hal baru, karena kalian khususnya para kaum muda, akan menemukan sesuatu berharga yang sebelumnya tak pernah kalian temui. Ukirlah kisah sebanyak mungkin dengan hal hal yang positif, agar kelak kalian memiliki sejarah berharga yang bisa dikenang serta bisa menginspirasi banyak orang. Dalam suatu kompetisi, menang dan kalah adalah suatu hal yang wajar, usaha dan doa yang selalu bersanding, selebihnya untuk hasil, kita pasrahkan saja pada yang kuasa, karena Dia senantiasa memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya. Mudah bukan?. Allah SWT telah menegaskan dalam Alquran Surah Al Baqarah ayat 216 yang memiliki arti sebagai berikut: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. Aulia yakin, bahwa ini adalah ketetapan terbaik dari-Nya, dan ia selalu optimis bahwa hari esok,  Allah SWT akan memberikan sesuatu yang lebih berhak ia dapatkan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Ada pelajaran berharga di Puncak Ayana"

"Sebab-sebab munculnya seorang pemimpin"

"Ojo gumunan, ojo getunan, ojo kagetan, ojo ngaleman"